mungkin beberapa di antara kita pernah mengalami kekerasan. kekerasan fisik atau mungkin kekerasan rohani.
kamu tau apa yang saya maksud?
seperti ini contohnya, pernah kamu melakukan sebuah kesalahan, yang kemudian membuat orang tuamu marah? kalo iya, apa yang kemudian dilakukan oleh orangtuamu terhadapmu?
apakah mereka memukulmu? menamparmu? atau melakukan hal lain nya, yang tidak pantas untuk dilakukan layaknya sebagai orang tua, yang notabene adalah sosok yang kamu harapkan dapat melindungi kamu, bukan untuk membuat kamu takut?
sedikit saya ingin membahas perihal ini.
terkadang ada orang tua yang berpikir, bahwa jika anak melakukan salah, harus di berikan pelajaran, yang dimana pelajaran yang di maksud itu oleh mereka adalah sebuah tindakan yang mereka berikan kepada si anak dengan tujuan membuat mereka jera. salah satu tindakan itu, dengan memukul, menampar.
mungkin bagi mereka dengan melakukan tindakan itu akan membuat si anak jera. menurut saya memang iya tindakan itu akan membuat jera, tapi, apakah orang tua tau, bahwa yang tindakan yang mereka lakukan dapat menganggu kesehatan mental si anak? yang dimana nanti dalam otak si anak akan timbul suatu pemikiran, yaitu bahwa orang tua adalah sosok yang menakutkan, karena menyebabkan si anak dalam kondisi yang tidak nyaman, dan takut.
setiap anak memiliki karakter yang berbeda. pola pemikiran yang berbeda. dan tingkat emosi yang berbeda pula. tidak semua anak dapat menerima tindakan yang demikian dari orang tua. justru anak cenderung berpikir, bahwa tindakan yang dilakukan orang tua mereka adalah bentuk perwujudan dari rasa tidak suka orang tua terhadap mereka, dan tidak sayangnya orang tua kepada mereka.
memukul atau menampar atau hal sejenis lain nyaa, itu bukan lah sebuah pembelajaran yang baik, untuk orang tua berikan kepada anak. selain sakit fisik, itu dapat menyebabkan terlukanya rohani si anak. banyak hal yang dapat orang tua lakukan, untuk memberikan pembelajaran kepada si anak, tanpa harus memukul atau menampar itu. anak lebih suka di perlakukan dengan baik dan lembut.
daripada melakukan tindakan yang keras seperti itu, lebih baik orang tua menasihatinyaa dengan perlahan, dengan lembut dan penuh cinta tentunya. maka si anak pun akan tergugah hatinya untuk tidak mengulangi kesalahan nya lagi.
mungkin ini dapat menjadi pembelajaran bagi kalian para calon orang tua, supaya kelak jika kalian memiliki anak, jangan pernah memberikan pembelajaran kepada mereka lewat sebuah tindakan kekerasan. jangan pernah juga membuat kata kata yang dapat merusak semangat hidupnya. ingat, anak ingin di perlakukan dengan baik, dan kita sebagai orang tua kelak merupakan sosok pelindungnya, bukan sosok yang membuat dia takut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar